Contoh Banner
Simponi Hujan (Puisi)

Simponi Hujan (Puisi)

Sembiluku merekah tatkala tetesan-tetesannya menyapu mata
Keributan mengamuk pada jiwa ku yang mengasuh pada realita
Aku terlempar pada bayang-bayang semu bersama lantunan nada yang saling beradu
Aku tertegun pada masa demi masa..
Sungguh Simponi mu hujan telah membangkitkan nostalgia lama di kota mati
Kota yang telah ku kubur demi impian masa depanku
kota yang merayap-rayap pada kelemahan batinku
Suara-suara gemuruh menjadi dewa penghantar kesadaranku
Namun keindahan simponimu hujan mampum mengambil ragaku ke masa itu
Dalam  pandangan yang menyapa langit,
Hati ini bergetar seolah terkesima dengan ribuan tetesan kasihmu yang bertasbih
Bertasbih pada hatiku yang sedang berjuang meraih cinta karena ilahi
Kedinginan  yang membasuh panorama seolah retak berkeping dihadapanku
Aku tenggelam dalam kehangatan racun kota mati
Kota mati yang tiba-tiba berubah menjadi ribuan taman pelangi
Membelaiku bak berebah diatas ayunan lembut yang merayu-rayu

Simponi hujan telah membuka kunci kota mati yang telah lama ku simpan
Aku bersimpuh pada kekalahanku melepaskan diri pada jeratannya
Aku hanya berdo’a pada engkau yang menganugerahkan seluruh cinta
Bak bukti kasih-Mu pada kami yaitu hujan
Berikanlah dia yang tunduk dan kasih-Mu
Untuk mengusungku pada noktah-noktah binar menuju cinta mu yang abadi 

By : Nda Wid Scabiosa
Advertisement

Baca juga:

Simponi Hujan (Puisi)