
Rinduku menyeruak hebat
Advertisement
yang mengguncang rasa
Tepar kuatku meregam dada
aku terpedaya dalam bara yang mendongkrak kuat gerak
namun aku masih saja di sini, melekat pada tapak
Riak hasrat tak reda-reda mengendap
tapi... suara yang ingin kudekap tak jua menyapa
apalagi wajah
sepertinya gelap telah raibkan bayang
dan aku lupa bagaimana sirna menerabaskan diri dalam indra
aku buta, Rindu!
lalu, patutkah aku membenci Engkau?
Sebab, Kau dan aku ibarat dua mata koin yang tiada pernah bertemu.