WOW..HEBAT !!...Selama 8 Tahun Tidak Ada Satupun Tentara di Dunia yang Mampu Kalahkan Prajurit Indonesia ini.. Siapa??? |
Anggota Kostrad TNI Angkatan Darat Indonesia baru saja mencatatkan prestasi gemilang dalam ajang Australian Army Skill At Arms Meeting (AASAM) 2016 pada Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia. Dalam kejuaraan menembak antar angkatan darat tersebut, Indonesia berhasil meraih juara umum dengan catatan 23 medali emas, 14 perak, dan 7 perunggu. Ini artinya kemenangan Indonesia buat kesembilan kalinya sejak ikut di tahun 1991.
Dilansir dari aktualita.co, Dalam kejuaraan tersebut dari 18 orang anggota Kostrad yang ikut dan salah satunya adalah Letda Poltak Siahaan. Poltak Siahaan berhasil meraih gelar prestisius di kejuaraan tadi yaitu champion shoot dan total menyumbangkan 6 medali emas, 1 perak, serta 1 perunggu.
Letnan Dua Poltak Siahaan yang sehari-hari dikenal sederhana ini, tinggal dan bertugas pada Divisi 1 Infanteri Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Prestasi Poltak Siahaan pada ajang AASAM 2016 bukan yang pertama baginya. Dia pernah meraih gelar serupa pada tahun 2008, 2009, 2012 dan 2016. Serta menjadi keikut sertaannya yang ketujuh dalam membela kontingen Indonesia pada kejuaraan prestisius tersebut.
Poltak Siahaan sendiri mengikuti 27 lomba dari 50 mata lomba pada kejuaraan menembak tersebut. "Semua emas dihasilkan asal kelas senapan dengan senjata buatan PT Pindad, sementara kelas otomatis hanya menerima perak,” ungkapnya. Poltak dalam kejuaraan AASAM 2016 memang memakai senapan laras panjang SS2-V4 HB buatan Pindad sebagai senjata andalan batalyon Infanteri Lintas Udara Para Rider 328 (Paratrooper) Kostrad.
Letda (Inf) Poltak Siahaan sungguh membuat halak hita bangga. Sebab, dia menjadi peraih medali terbanyak di lomba menembak Australian Army Skill and Arms Meeting (AASAM) 2016 di Puckapunyal Military Range, Victoria, Australia.
Tulang Poltak berhasil menyumbang 6 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu bagi kontingen petembak Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), yang menjadi juara umum AASAM untuk kesembilan kali berturut-turut.
Poltak masuk TNI tahun 1995 dan bergabung dengan Kodam II Palembang Sumatra Selatan. Kecemerlangan Poltak di dunia militer sudah tampak saat menjadi lulusan terbaik pendidikan Bintara di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) Jaya pada 2011.
Tak cukup sampai di situ, prestasinya berlanjut saat melanjutkan pendidikan di Secapa Bandung pada 2013. Dia kembali menyelesaikan pendidikannya dengan predikat lulusan terbaik.
Dari prestasi yang dicapai, tampak betul ketekunan, kerja keras dan konsistensi menjadi hal yang melekat pada Anak Medan kelahiran 5 April 1974 ini.
Kini Letda Poltak bertugas di Detasemen Markas (Denma) Divisi Infanteri (Divif) 1 Kostrad TNI AD. Sebelum bergabung dengan Divif 2, dia lama berkarier di Batalyon 328.
Senapan Serbu SS2-V4
Meski prestasi menembak tergantung the man behind the gun (orang di belakang senjata), tidak ada salahnya membahas senjata andalan Letda Poltak.
Oleh PT Pindad, produsen senjata milik negara, Tulang Poltak dan kontingen TNI AD di AASAM 2016 dibekali senapan SS2-V4 dan senjata genggam atau pistol tipe G2 Combat.
SS2-V4 adalah versi ketiga dari Senapan Serbu (SS2) buatan PT Pindad yang merupakan generasi kedua dari senapan serbu Pindad sebelumnya, SS1.
SS2 diklaim memiliki desain yang lebih ergonomis, tahan terhadap kelembaban tinggi, lebih ringan, serta akurasi yang lebih baik.
Senapan ini menggunakan peluru kaliber 5.56 x 45 mm standar NATO dan memiliki berat kosong 3,2 kg.
Selain SS2-V4, Senapan Serbu generasi kedua ini tersedia dalam dua versi dasar lainnya, yakni rifle SS2-V1 dan carbine SS2-V2.
Pistol G2 Combat
Selain SS2-V4, Letda Poltak dan kontingen TNI AD juga dibekali Pindad pistol G2 Combat, yang merupakan tipe kedua dari G2, setelah G2 Elite.
G2 Elite dan G2 Combat sama-sama berkaliber 9x19 mm dan dapat menyasar target dengan optimal pada jarak 25 meter.
Sumber: https://parapejuang-nkri.blogspot.com
Advertisement