Tidak sedikit pasangan yang baru menikah ingin menunda kehamilan. Alasannya macam-macam, mungkin salah satunya ingin menghabiskan waktu berdua untuk romantis-romantisan tanpa ada pengganggu, bisa jalan-jalan kemana saja tanpa ribet dengan kehadiran seorang bocah unyu-unyu, atau karena hal finansial karena ingin membuat planning masa depan terlebih dahulu. Semua mempunyai alasan secara pribadi.
Namun demikian ada pula yang sudah lama menikah, namun belum mendapatkan keturunan. Malahan harus berobat ke sana ke mari untuk mencari solusi terbaik. Nah, berikut ini sejumlah tips berhubungan intim agar pasangan tidak hamil, seperti dilansir dari berbagai sumber.
Gunakan kontrasepsi kondom
Banyak yang menolak menggunakan kondom saat berhubungan seks karena katanya dapat mengurangi kenikmatan dari gesekan penetrasi—bahasa ngetrennya ‘ada benda ketiga’. Ya itu tidak salah, kondom memang benar dapat mengurangi kenikmatan—tidak skin to skin.
Tapi menggunakan kondom adalah cara paling sederhana dan efektif untuk memastikan istri tidak hamil. Jika penggunaan kondom sudah mengganggu aktivitas bercinta, maka cobalah gunakan kondom 5 menit sebelum ejakulasi atau gunakan kondom setelah istri mendapatkan orgasmenya.
Bercinta tidak saat masa subur
Mengetahui masa subur istri tidak hanya wajib diketahui oleh pasangan yang sedang menjalankan program kehamilan, tapi juga buat pasangan yang justru ingin menunda kehamilan.
Karena bercinta pada masa ovulasi sang istri, sudah pasti bakal meningkatkan secara drastis persentase untuk terjadinya kehamilan. Masa subur biasanya 14 hari sebelum dan sesudah haid yang ditandai dengan keluarnya lendir dalam vagina seperti putih telur (panjang dan tidak putus-putus), naiknya suhu tubuh 1 derajat celcius.
Nah, sebaiknya Anda dan pasangan melakukan hubungan intim diluar masa subur, guna mengikis kemungkinan untuk hamil akan sangat kecil. Untuk itu, pelajari cara menghitung masa subur istri.
Ejakulasi di luar Miss V
Banyak yang bilang kalau ini adalah cara klasik/ kuno guna menghindari kehamilan istri, namun trik ini benar-benar efektif terbukti.
Mencegah ejakulasi di dalam Miss V akan memastikan istri tidak hamil setelah berhubungan intim. Tapi cara ini bisa saja berbahaya kalau sang pria tidak dapat mengontrol diri dan ‘kelepasan’ ejakulasi saat sedang penetrasi.
Ada sejumlah pria yang mengaku tidak senang dengan teknik ini, karena menumpahkan sperma di luar sehingga mengurangi kesan intim dalam aktivitas bercinta tersebut.
Gunakan kontrasepsi spiral
Spiral adalah alat kontrasepsi yang digunakan wanita, dipasang di dalam Miss V untuk menghalangi sel sperma masuk ke dalam uterus dan membuahi sel telur.
Spiral adalah alat kontrasepsi yang aman, hanya saja pemasangannya dan pelepasannya agak kompleks karena dibutuhkan bantuan dokter atau tenaga medis langsung. Akan tetapi, bagi pasangan yang baru menikah—yang belum mempunyai keturunan sama sekali—lebih baik tidak memakai ini. Karena ini adalah jenis dari alat kontrasepsi yang tidak alami dan mengandung hormon. Untuk pasangan yang baru menikah baiknya tetap harus menggunakan kontrasepsi alamiah untuk menghindari kesulitan hamil di kemudian hari.
Selain itu alat kontrasepsi ini juga dapat menimbulkan keluhan-keluhan rasa sakit ketika terjadi pergeseran spiral di dalam Miss V. Tapi walaupun begitu, penggunaan spiral adalah salah satu opsi terbaik untuk menunda kehamilan istri—apabila Anda sudah punya anak sebelumnya.
Gunakan kontrasepsi pil KB
Kontrasepsi berupa pil KB juga adalah opsi yang baik untuk mencegah istri hamil. Akan tetapi, ada sejumlah wanita yang mengakui penggunaan pil KB memberikan beberapa efek samping yang tidak disukai istri pada umumnya, seperti meningkatnya nafsu makan diikuti dengan kenaikan berat badan yang drastis, yang membuat mereka jadi khawatir tubuh mereka tidak aduhai dan cantik lagi jika menggunakan kontrasepsi jenis ini.
Dan seperti halnya spiral, alat kontrasepsi ini merupakan metode yang tidak alami. Anda boleh menggunakan ini, hanya saja apabila Anda sudah pernah punya anak sebelumnya.
Konsultasi ke dokter
Penggunaan kontrasepsi spiral ataupun pil KB sebaiknya berdasarkan izin dari dokter langsung. Maka dari itu, tidak ada salahnya jika mengkonsultasikan rencana Anda kepada dokter. Seorang dokter bisa tahu opsi mana yang paling baik untuk Anda dan pasangan berdasarkan hasil pemeriksaan kondisi kesehatan kalian berdua.
Beberapa kondisi kesehatan tidak memungkinkan seseorang menggunakan spiral ataupun pil KB, ataupun bahkan keduanya. Pastikan dulu tidak ada kondisi kesehatan yang membuat penggunaan kedua opsi ini tidak dapat dilakukan.
Perhatikan Faktor Usia Anda
Anda dan pasangan pasti memiliki alasan yang baik untuk menunda kehamilan. Tapi apa pun itu, perlu diingat bahwa usia juga menjadi salah satu hal yang perlu dipertimbangkan.
Karena semakin tua, kemungkinan seorang wanita untuk hamil akan semakin kecil. Selain itu, memiliki anak di usia 30 tahun ke atas bisa menyebabkan kesulitan di masa depan ketika Anda dan pasangan sudah lansia, tapi sang buah hati masih duduk di bangku sekolah. Jadi sekali lagi, pertimbangkan pula faktor usia. Selain itu, hamil di atas usia 35 tahun sudah dikatakan memiliki resiko tinggi yang akan berdampak buruk pada kesehatan ibu hamil dan janin.
Advertisement