A. Pendahuluan
Pelayanan keperawatan sebagai pelayanan professiona merupakan pelayanan yang bersifat humanistic, dilaksanakan berdasarkan ilmu dan kiat yang berorientasi pada kebutuhan obyektif klien baik secara individu, keluarga, kelompok , komunitas dan masyarakat yang dilandasi etika profesi keperawatan. Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan berbagai pengetahuan, konsep dan prinsip dari berbagai kelompok ilmu. Para perawat menggunakan dasar ilmu pengetahuan sebagai pedoman untuk rasionalisasi yang dikembangkan oleh perawat sendiri, sehingga para perawat dapat mengetahui apa, mengapa dan bagaimana asuhan keperawatan harus dilaksanakan atau diberikan kepada klien. Keberhasilan seorang perawat profesional dalam memberikan pelayanan keperawatan sangat tergantung pada kemampuannya mensintesis berbagai ilmu tersebut dan mengaplikasikannya kedalam suatu bentuk pelayanan profesional.
Sejauh ini kita telah menekankan pendapat bahwa pengetahuan merupakan aspek penting yang sangat vital dari keperawatan. Setiap hal yang kita lakukan sebagai perawat dilakukan berdasarkan pengetahuan. Pemahaman mengenai pengetahuan keperawatan memerlukan suatu wawasan tentang berbagai komponen yang terdapat dalam pengetahuan keperawatan dan menguraikan tentang pengetahuan keperawatan itu sendiri. Agar dapat memahami hubungan dari berbagai komponen tersebut, maka pemahaman setiap komponen sangat diperlukan untuk melandasi analisis hubungan beberapa komponen tersebut.
B. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan dari pengalamanpengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonik dalam bangunan yang teratur. Ilmu pengetahuan yang ada ini sebagian terdiri dari dari pengetahuan-pengetahuan yang telah diuji kebenarannya melalui penelitian, akan tetapi sebagian lagi masih berbentuk pengetahuan yang masih disangsikan kebenarannya yang masih memerlukan pengujian melalui penelitian lebih lanjut. Untuk memadukan ilmu pengetahuan yang harmonik dalam bangunan yang teratur diperlukan batang tubuh ilmu pengetahuan yang merupakan dasar ilmu pengetahuan yang memberikan rasionalrasional mengenai segala sesuatu yang dikerjakan oleh perawat. Batang tubuh ilmu pengetahuan tersebut dibentuk melalui filosofi, konsep-konsep, teori-teori dan proses. Jika digambarkan maka akan
terbentuk bagan seperti ini.
C. Filosofi
Filosofi adalah studi mengenai kebijaksanaan, dasar-dasar pengetahuan, dan proses yang digunakan untuk mengembangkan dan merangcang pandangan mengenai suatu kehidupan, sehingga filosofi bisa terdiri dari logika, hukum-hukum suatu realita, etika, estetika, metafisi dan epistimologi. Filosofi memberi pandangan dan menyatakan secara tidak langsung mengenai system keyakinan dan kepercayaan, sehingga filosofi akan mempengaruhi perilaku dan sikap individu dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang akan mengembangkan filosofinya melalui belajar dari hubungan interpersonal, pengalaman pendidikan formal dan informal, keagamaan, budaya dan lingkunganya.
Tujuan dari adanya filosofi adalah untuk menyajikan suatu gambaran pengetahuan ilmiah yang diformalisasikan atau diaplikasikan dalam prinsip yang logis. Prinsip logis memberikan hubungan antara pernyataan ilmiah yang sistematiis untuk semua pengetahuan ilmiah. Orientasi filosofis suatu pengetahuan adalah naturalistic dan empiris. Orientasi ini melibatkan kegiatan mengeksplorasi, menjelaskan, dan mengklasifikasi fenomena melalui proses observasi dan pemeriksaan langsung.
Filosofi keperawatan adalah keyakinan dasar tentang pengetahuan keperawatan yang mengandung pokok pemahaman biologis manusia dan perilakunya dalam keadaan sehat dan sakit yang berfokus terhadap respon mereka terhadap situasi. Sehingga filosofi keperawatan itu hampir secara universal memiliki
keyakinan tentang manusia yang holistic yang menekankan bahwa manusia memiliki integrasi yang tidak mungkin di analisis menjadi menjadi sesuatu bagian keci, tetapi manusia itu perlu dikaji secara bersamaan pada berbagai tingkatan dan prespektif yaitu status fisik, psikologis, pengetahuan diri, tujuan hidup, lingkungan sekelilingnya, dan sebagainya.
Para perawat, pendidikan keperawatan dan institusi pelayanan keperawatan dalam memberikan pelayanan, mendidik dan bekerja sama dengan orang lain akan disesuaikan dengan filosofi yang diyakini dan dipercaya melalui konsep-konsep yang
diyakini.
Filosofi keperawatan adalah pernyataan keyakinan tentang kepercayaan dan manivestasi dari nilai-nilai dalam keperawatan yang digunakan untuk berfikir dan bertindak (Chitty, 1997). Filosofi keperawatan dibangun diatas kepercayaan tentang manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan sebagaimana yang terdapat dalam paradigma keperawatan.
D. Konsep
Konsep dapat disebut juga ide-ide, yaitu kesan-kesan yang abstrak dari lingkungan yang diorganisir melalui symbol-symbol yang nyata. Misalnya konsep mengenai obyek, sifat-sifat dan kejadian dan lain-lain. Kumpulan dari konsep-konsep ini akan menyusun kerangka konseptual atau model konseptual yang tersusun dari idea-idea abstrak dan umum dan preposisi yang menspesifikasi hubungan diantara keduanya.
E. Model Konseptual
Model konseptual merupakan kerangka kerja konseptual, sistem atau skema yang menerangkan tentang serangkaian idea-idea global tentang keterlibatan individu, kelompok, situasi atau kejadian, terahadap suatu ilmu dan pengembanganya. Model konseptual ini dapat dijabarkan sebagai serangkaian konsep dan asumsi yang beritegrasi menjadi suatu gamabaran yang bermakna. Model konseptual sering tersusun sebagai hasil pendalaman intuitif seorang ilmuwan yang terutama terjadi dalam lingkup keilmuan disiplin terkait. Model konseptual amat penting sebagai landasan perkembangan disiplin ilmu tertentu.
Model konseptual keperawatan memiliki area fenomena ilmu keperawatan yang melibatkan empat konsep, yaitu manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan.
1. Manusia, sebagai pribadi yang utuh dan unik. Konseptualisasi keperawatan memandang manusia sebagai makluk biopsikososial yang berinteraksi dengan keluarga, masyarakat, dan kelompok lain termasuk lingkungan fisiknya.
2. Lingkungan yang merupakan sumber awal masalah tetapi juga pendukung bagi individu,
3. Kesehatan yang merupakan kisaran sehat sakit yang hanya dapat terputus ketika seseorang meninggal,
4. Keperawatan sebagai komponen penting dalam perannya sebagai faktor penentu pulihnya atau meningkatnya keseimbangan kehidupan seseorang (klien).
Model konseptual keperawatan akan berpengaruh dalam keempat konsep sebagai berikut :
1. Model konseptual keperawatan akan menguraikan situasi yang terjadi dalam sutu lingkungan atau stressor yang mengakibatkan seseorang individu berupaya menciptakan perubahan yang adaptif dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia
2. Model konseptual keperawatan mencerminkan upaya menolong orang mempertahankan keseimbangan melalui pengembangan mekanisme koping yang posistif untuk mengatasi streesor ini.
F. Teori
Teori adalah kumpulan konsep-konsep, definisi-definisi, dan usulan-usulan yang memproyeksikan sebuah pandangan sistematis atau fenomena dengan merangcang hubungan-hubungan khusus diantara konsep-konsep untuk keperluan penggambaran, penjelasan, perkiraan, dan atau mengendalikan fenomena.
Teori terdiri dari dari set, postulate, definisi dan hipothesa.
1. Set adalah sekumpulan objek atau elemen yang diperlukan dalam pengembangan suatu teori
2. Postulat merupakan suatu pernyataan kebenaran umum yang memberikan janji (harapan) penting tentang apa yang sedang diteliti. Postulat biasanya dinyatakan sebagai generalisasi yang konsisten dengan bukti-bukti ilmiah dari suatu masalah penelitian. Sebagai contoh, Roger mengembangkan teori tentang manusia dimana teori ini terdiri dari empat postulat yang membahas tentang keutuhan seorang individu, fluiditas, sense pola dan organisasi, dan kalimat (Nicoll,1993). Titik sentral dari suatu teori terdiri dari beberapa postulat.
3. Definisi, merupakan cara berkomunikasi yang penting bagi semua ilmuwan. Definisi konsep-konsep yang membentuk teori perlu dijabarkan secara jelas dn mencerminkan operasionalisasi dari teori itu sendiri.
Ada 3 jenis definisi teori, yaitu :
a. Secara primitive, adalah definisi yang tidak dapat dioperasionalisasikan, dan hanya dapat diinterpretasikan bila seseorang yang akan menerapkan teori ini pernah mengalami atau secara intuitif memahami latar belakangnya
b. Definisi teoritis, ialah definisi yang tidak dapat dioperasionalisasikan secara independen, tetapi hanya dapat dioperasionalisasikan apabila dikaitkan dengan konsep atau terminologi lain.
c. Definisi Kunci, merupakan definisi yang dapat dioperasionalisasikan sehingga hipotesis yang sedang diteliti dapat diujikan. Definisi kunci ini hamper sama dengan definisi operasional suatu riset dimana melalui penggunaan instrument yang valid dan reliable hipothesa dapat diuji.
4. Hiphotesa, merupakan perkiraan atau prediksi yang berasal dari serangkaian postulat yang menyebutkan hubungan antar dua atau lebih variable. Melalui hubungan ini maka variable dapat diobservasi dan diuji. Pengujian ini penting untuk menjembatani teori dan pengetahuan
Dari keempat factor tersebut maka definisi teori adalah serangkaian pernyataan yang berhubungan yang berasal dari data ilmiah, dimana dari hasil tersebut hiphotesis dapat disusun, diuji dan diverifikasi.
Berbagai teori dapat dikelompokkan menurut bentuknya dalam 3 katagori yaitu kumpulan dalil-dalil, aksiomatik dan proses sebab akibat.
a. Kumpulan dalil-dalil merupakan sebuah pendekatan induktif yang mencari pola-pola dalam hasil riset. Hasil-hasil riset dipilih dan disortir sesuai derajad dukungan empiris kedalam kelompok-kelompok dalil. Konsekwensinya upaya riset harus secara luas dilakukan.
b. Bentuk aksiomatik adalah suatu system logika yang saling terkait berupa konsep-konsep, definisi-definisi dan pernytaan hubungan yang tersusun dalam ururtan hirarkis.
c. Proses sebab akibat dengan meningkatkan pemahaman melalui pernyataan sebab akibat.
G. Proses
Proses adalah suatu tahap-tahap untuk melaksanakan tindakan-tindakan dari kerangka kerja konseptual atau suatu teori untuk mencapai suatu tujuan. Dalam melaksanakan tahapantahapan tersebut harus dipilih teknis yang sistematis dan dilaksanakan berdasarkan pengkajian yang telah dilaksanakan. Proses keperawatan terdiri dari teori-teori dan konsep-konsep. Penerapan asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, ditetapkan oleh masing-masing institusi dengan mengembangkan konse-konsep dan teori-teori yag dipilih.
H. Teori Keperawatan
Barnum (1990), mengemukakan bahwa teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk menguraikan, menjelaskan fenomena (proses, peristiwa, kejadian) mengenai keperawatan. Teori keperawatan dapat membedakan antara keperawatan dengan disiplin dan aktivitas lain didalam memberikan pelayanan untuk mencapai tujuan dengan menguraikan, menjelaskan dan mengontrol kriteria hasil yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
I. Proses Dasar Pengembangan Teori-Teori Keperawatan
Teori –teori keperawatan seringkali didasari dan dipengaruhi oleh suatu proses dan teori-teori lain yang dapat digunakan secara luas. Ide-ide dan teori-teori tersebut merupakan dasar pada beberapa konsep-konsep keperawatan dan merupakan bagian dari literature keperawatan. Para perawat harus memahami teori-teori dan istilah tersebut, sehingga mampu mengembangkan pengetahuan dibidang keperawatan. Teori-teori tersebut diantaranya adalah teori system, teori stress adaptasi, dan teori perkembangan.
Dengan mengembangkan teori-teori keperawatan akan mampu memperbaiki otonomi keperawatan, dengan dasar-dasar pemikiran sebagai berikut :
1. Teori keperawatan terdiri dari batang tubuh pengetahuan khusus, yang dapat dijadikan sebagai dasar oleh perawat dalam membuat keputusan untuk memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan
2. Tindakan keperawatan berdasarkan atas rasional yang dapat diterima secara luas, dapat dipercaya dan masyarakat akan mengakui
3. Dengan teori-teori keperawatan, asuhan keperawatan yang diebrikan kepada klien hasilnya akan tanpak nyata
4. Adanya teori keperawatan, pelayanan keperawatan dapat dibedakan dengan praktek yang dilakukan oleh perofesi kesehatan lain.
J. Karakteristik dasar teori keperawatan
Teori-teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan konsep–konsep khusus yang berhubungan dengan keperawatan dan hal-hal nyata yang berhubungan dengan konsep-konsep tersebut. Teori keperawatan harus memenuhi karakteristik sebagai berikut :
1. Teori keperawatan harus berdasarkan kenyatataan-kenyataan yang ada dalam alam ini, yang dapat digunakan berdasarkan alasan-alasan dan hubungan-hubungan yang dikembangkan dengan menggunakan rangkaian pada kenyataan.
2. Teori keperawatan harus selalu konsisten sebagai dasar asumsi yang digunakan untuk mengembangkannya.
3. Teori keperawatan harus sederhana dan bersifat umum, sehingga dapat dipergunakan pada berbagai macam situasi praktek keperawatan dengan jangkauan yang luas.
4. Teori-teori keperawatan harus dapat dipakai sebagai dasar penelitian dan akhirnya dapat digunakan sebagai pedoman dan
perbaikan praktek keperawatan.
K. Komponen didalam teori keperawatan
Ada empat konsep yang biasanya terdapat pada teori-teori keperawatan, yang mempengaruhi dan menentukan praktek keperawatan dan biasanya disebut paradigma keperawatan. Empat konsep tersebut antara lain adalah Manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Pengertian dari masing-masing konsep ini berbeda menurut teori satu dengan teori yang lain.
L. Tujuan teori keperawatan
Teori keperawatan dalam pengembangannya harus mempunyai tujuan, diantaranya adalah:
1. Teori keperawatan memberikan rasional-rasional tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi dibidang keperawatan
2. Teori keperawatan membantu para perawat untuk memahami pengetahuan-pengetahuan yang dibutuhkan dalam pemberian asuhan keperawatan, memberikan dasar untuk diskusi dan penyelesaian masalah-masalah keperawatan
3. Teori keperawatan memberikan dasar untuk penyelesaian masalah, sehingga tindakan keperawatan mempunyai tujuan dapat dikoordinir dan dapat dipertimbangkan
4. Teori keperawatan dapat memberikan dasar asumsi dan filosofi keperawatan, sehingga pengetahuan dan pemahaman tentang keperawatan bagi para perawat dapat meningkat
N. Penerapan teori keperawaatan ke dalam praktek keperawatan
Para perawat haus membuat suatu kesepakatan bersama mengenai apa itu keperawatan dan bagaimana teori tersebut dapat dilaksanakan, sehingga para perawat mendapatkan petunjuk untuk menentukan tujuan dalam pemberian asuhan keperawatan dan pada akhirnya pemberian asuhan dapat terus ditingkatkan mutunya.
Sumber:
Isnaina Koento & R. Koento .(1981). Ilmu Pengetahuan dan Penelitian, Jakarta : Departemen pendidikan dan kebudayaan-CHS)
Isnaina Koento & R. Koento .(1981). Manusia & Kebenaran, Jakarta : Departemen pendidikan dan kebudayaan-CHS)
Kozier Barbara. Erb Glenora & Blais Kathleen .(1997). Profesional Nursing Practice, California : Addison-Wesley
Leshe Nicoll .(1997). Perspective Nursing Theori, Philadelphia : JB Lippineott Company
Ma`rifin Husin .(1999). Pengembangan Keperawatan sebagai Profesi di Indonesia, Jakarta : CHS
Marriner .(1986). Nursing Theorist and Their Work. Toronto : CV.Mosby Company
Nicoll, L.H. .(1992).Perspectives on Nursing Theory. Second edition, Philadeelphia : J.B. Lippincott Company
Taylor Caroll, Lilles, Le Mone Priscilla .(1997). Fundamental Of Nursing The art and Science of Nursing Care, Philadelphia: JB. Lipincott Company
Walker, L.O., & Avant, K.C..(1995). Strategies For Theory Construction In Nursing, third edition. Norwalk, CT: Appleton & Lange
Advertisement